14 August 2008

Bebalisme...

Barangkali kalimat-kalimat begini jamak terdengar...
Cari yang haram saja, kog nyari yang halal...
Mbedain barang haram hari gini sama susahnya misahin lombok ma pedesnya...
Emangnya gampang jadi malaekat, jadi iblis aja banyak saingan
Tenang aja bro, neraka lagi renovasi, gak usah takut dosa...


Yah, seandainya kata-kata yang tertangkap kuping marmotji dapat ditulis semua, berapa banyak yang sepakat ?

Rasa berdosa seolah sama dengan rasa malu, padahal beda banget..sama aja dengan kesandung kerikil dan kesandung jambu busuk.

Apa beda kini kamar sal rumahsakit jiwa dan rumah tahanan ?
apa beda kini kemewahan kamar tidur di rumah dan rumah bordil ?
apa beda kini kejujuran naif, transaparansi dan sindikat mata-mata ?

Absurd ah...

Seorang kepala litbang lembaga negara pendidikan nasional dengan bangga nyatakan, ujian tahun ini ada peningkatan kualitas dibanding tahun lalu.
Rata-rata tahun ini adalah 7.20, sementara tahun lalu adalah 7.16.. hah ? itu yang kaya fasilitas dibandingin yang miskin ? yang makan sehari sekali dibandingin ma yang terkenyang-kenyang ?
Mana pantas ?

sementara para pejabat itu senang sekali mematut-matut dalam sangkar betonnya, merangkai berbagai program yang entah sebenarnya untuk siapa dalam mimpinya. Para rakyat sibuk berebut galah menggapai uang receh yang sudah diatur jumlah edarnya.

Sementara yang lain masih juga berteriak-teriak serak, atas nama rakyat katanya. Walau telah banyak bukti, membungkamnya cukup masuk dalam sangkar beton dan berkedudukan.

Tak penting kualitas, tak penting manfaat.
Makna keterbukaan adalah terbukanya aurat dan awrat...

yah..hanya karena alasan itu, alasan perut pula, nama tuhan dikukus dalam simbol. Busana, perlambang, warna, bahkan dimasukkan kedalam bentuk-bentuk yang tak mungkin selain tuhan bisa bikin.
Pokoknya keliatan beragama, pokoknya tahu dalil, pokoknya kan tahu, ini kan jaman informasi. Geblek banget gak tahu apa-apa, urusan peribadatan itu mah urusan lobby masing-masing pribadi...

Huh..Dasar Bebal...
masak bebal tak boleh berbaju rapi ?
masak bebal tak boleh pandai ?
masak bebal tak bisa nalar ?
Bebal bukan otak tempat, tapi hati...

sama halnya dengan berbagai jabatan Jampidsus, Jamdatun, jamtangan, jamdinding, atau jamputsuh ...?
apa bedanya ?

No comments: